Lambat laun semangat sumpah pemuda mulai luntur. Hal ini dikarenakan semakin kurangnya rasa kepedulian dan rasa cinta pada tanah air Indonesia. Sehingga dihari sumpah pemuda yang jatuh pada tanggal 28 Oktober ini tidak banyak pelajar yang benar benar menghayati arti perjuangan bangsa Indonesia dulu. Kurangnya perayaan dan persiapan dalam menyambut datangnya hari akbar ini, sehingga seiring jalannya waktu ditemani pula kelunturan semangat 45.
Saya sebegai generasi muda turut prihatin dengan semakin pudarnya arti Sumpah Pemuda. Ingin saya adakan acara akbar dalam memperingati hari akbar ini. Tetapi semua itu tinggal niat yang terkandung dalam diri dan hati kita. Tanpa didasari dengan niat yang tulus dan semangat 45 kita sama saja menyia-nyia kan nyawa para pejuang yang telah rela mati matian membela tanah air tercinta ini. Harusnya kita sebagai generasi penerus bangsa yang berpendidikan bisa menjaga keutuhan semangat itu.
Setiap tanggal 28 Oktober adalah hari yang paling bersejarah (seharusnya) bagi para pemuda pemudi di Indonesia. Karena setiap tanggal tersebut kita wajib mengikuti acara sumpah pemuda dan ikut mengikrarkan kata kata yang dapat mengobarkan api semangat dalam diri kita. Itulah yang seharusnya kita lakukan setiap hari hari besar di Indonesia.
Melalui artikel ini saya berharap agar semangat Sumpah Pemuda akan terus lestari dan tak akan lenyap termakan waktu. Para peserta dari kongres sumpah pemuda ini adalah dari berbagai organisasi pemuda seperti Jong Java, Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Batak, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, PPPI, Pemuda Kaum Betawi bahkan ada juga keturunan Tionghoa yang bertindak sebagai pengamat.
Tentang isi teks dari Sumpah pemuda adalah sebagai berikut :- PERTAMA. Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia.
- KEDOEA. Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa Indonesia.
- KETIGA. Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar